Blogger Widgets

Jumat, 02 Januari 2015

Peluang Usaha Budidaya Ayam Kampung Arab



Peluang Usaha Ternak Ayam Kampung Arab

          Dengan melihat tren peningkatan kesadaran masyarakat akan kandungan gizi disetiap makanan yang mereka konsumsi, berdampak positif terhadap peningkatan permintaan telur ayam kampung. Peternak berusaha untuk meraup peluang tersebut namun terkendala oleh tingkat produktifitas ayam kampung yang selama ini mereka budidayakan yang rata-rata hanya memiliki produktifitas 30%.
          Namun, Peternak ayam kampung kini bisa sedikit bernafas lega karena
telah hadir Ayam Kampung Arab yang telah terbukti memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai ayam kampung petelur. Produktifitas Ayam Kampung Arab boleh dibilang cukup tinggi jika dibandingkan ayam kampung biasa.
          Produksi telur ayam arab rata-rata 50 sampai 60 % sedangkan ayam kampung biasa hanya mencapai 30% saja. Pada puncak produksi ayam kampung arab mampu berproduksi hingga 85%. Meski masih lebih rendah dibandingkan ayam petelur leghorn, namun peluang bisnis ayam arab petelur sangat baik, karena harga telur ayam kampung arab setara dengan ayam kampung biasa.
          Keunggulan ayam kampung arab dibandingkan ayam leghorn adalah pada ukuran tubuh yang lebih kecil, ini akan berakibat pada konsumsi pakan yang lebih sedikit.

·          Pola Pemeliharaan Ayam Arab Petelur

Pada budidaya ayam kampung arab, ada berbagai macam bentuk pola budidaya. Cara tradisional adalah dengan mengumbar ayam arab petelur dan bebas berkeliaran. Cara kedua adalah dengan model kandang terbatas, pola pemeliharaan ini bisa lebih terkontrol dibandingkan cara pertama. Ayam kampung arab petelur ditempatkan pada kandang batere tanpa pejantan, satu ayam satu kandang.
Kunci utama dari produktivitas ayam arab ini adalah pada masalah pakan. Kebutuhan gizi harus tercukupi, makanan ayam kampung arab boleh dibilang mudah, cukup dengan bekatul, jagung giling dan konsentrat petelur.

·          Analisa Usaha Ternak Ayam Arab

Untuk memulai usaha ternak ayam kampung arab, anda dapat memulai dengan jumlah yang disesuaikan dengan kemampuan dan keadaan. Analisis sederhana usaha ternak ayam arab dengan jumlah pemeliharaan 1000 ekor adalah sebagai berikut:

              I.          Biaya Investasi

1.  Bangunan dan Kandang Rp. 35.000.000, bisa dipakai 7 periode. Satu periode produktif ayam arab rata-rata 2 tahun.
2.  Investasi Ayam Arab Mulai Produksi Rp. 55.000 x 1000 = Rp.55.000.000
Total Investasi = Rp 90.000.000
3.  Setelah masa produksi ayam arab afkir masih bisa dijual sebagai ayam pedaging.

           II.          Biaya Pemeliharaan Harian Ayam kampung Arab

1.  Pakan Harian 85 gram x 1000 x Rp.6,5/gr = Rp.552.500
2.  Obat-obatan Rp.10 x 1000 = Rp.10.000
3.  Tenaga Kerja Rp.25.000
Total Biaya Harian Rp. 587.500

        III.          Pendapatan Harian Telur Ayam Arab
·     Pendapatan telur : rata2 = 1.000e x 54% = 540 butir / hari.

       IV.          Perhitungan BEP Ternak Ayam Arab
Untuk menghitung nilai BEP atau nilai impas ternak ayam arab per harinya, maka harga jual telur ayam arab adalah sebagai berikut:
·        Harga Jual Telur Minimal = Total Biaya Harian / Jumlah Produksi Telur Per hari
Rp. 587.500 / 540 butir = Rp. 1.087,-
Di pasaran harga telur ayam arab/ayam kampung lebih tinggi dari harga tersebut yang bisa mencapai Rp.1800 s/d Rp.2.000,-/butir. Untuk menghitung BEP dari keseluruhan biaya yang dikeluarkan, silahkan dihitung sesuai dengan harga telur di daerah masing-masing.
Bila menggunakan harga telur Rp.1.800,- saja, maka dapat diperoleh perhitungan:
·        Modal Harian = Rp.587.500,-
·        Omzet Telur Harian = Rp.1.800,- x 540 butir = Rp.972.000,-
·        Keuntungan Harian = Rp.972.000 - Rp.587.500,- = Rp. 384.500,-/hari
·        Berarti dalam sebulan dapat diperoleh Laba sebesar = Rp.384.500,- x 30 hari = Rp.11.535.000,-
BEP = Rp.90.000.000,- : Rp.11.535.000 = 7,8 bulan = digenapkan 8 bulan.
Berarti, hanya dalam waktu kurang dari setahun (8 bulan), peternak sudah bisa balik modal. Sehingga dibulan-bulan berikutnya, peternak dapat menuai keuntungan hingga Ayam Kampung Arab afkir atau kurang produktif lagi (produktif sekitar : 1,5 s/d 2 tahun) selanjutnya dapat dijual sebagai ayam kampung pedaging.
Peternak juga masih mendapatkan keuntungan berupa fasilitas kandang yang dapat dipakai hingga 6 periode pemakaian kedepan. Menarik bukan?
Semoga kita semua semakin bersemangat dalam beternak ayam.
Hidup Peternak Unggas Lokal Indonesia!!!

Nama : Muhammad Taufik Dharmawan
NIM    : 23010114140208
Kelas   : Peternakan-E

7 komentar:

  1. infonya lengkap ada analisa usaha ternaknya, makasih infonya.
    tampilan blognya bagus, layoutnya nggak mengganggu pembaca. tambahin gadget2 lucu lagi biar tambah menarik

    BalasHapus
  2. Thanks infonya ^^
    buat tampilan blognya udah bagus banget, ada backsoundnya pula. Umm, cuma backgroundnya kelihatan kurang cocok buat dijadiin background blog ini. dan coba tambahkan tanggalan (kalender) atau gadget lain biar menarik.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih masukannya :) akan kami pertimbangan sarannya :))

      Hapus
  3. Woww..
    Sangat detail sekali ^_^
    Informasi yang sangat membantu banyak orang dan memotifasi sekali untuk menjadi peternak yang sukses :)
    Terima kasih

    BalasHapus
  4. Ini juga bisa di jadikan bisnis yang menguntungkan
    Mau tanya
    Penyakit yang biasa kena ke ayam kampung arab apa saja?
    Apakah hanya flu burung

    BalasHapus

Silahkan Menambahkan Komentar Ya ^-^